Jose Mourinho Masih Mengatakan Manager Terbaik Dunia

Jose Mourinho Masih Mengatakan Manager Terbaik Dunia – Tottenham Hotspur kalah 5 kali dalam 6 pertandingan paling akhir Liga Inggris musim ini. Walau demikian, eksekutif Spurs Jose Mourinho mengatakan tidak ada yang keliru dengan model latihnya.

Spurs kembali menyerah saat berkunjung ke basis lawan sekota, West Ham United, pada Minggu (21/2/2021). Bertemu tim bimbingan David Moyes itu, Harry Kane dkk roboh 1-2.

Kekalahan itu jadi yang ke-8 musim ini, membuat mereka keteter di posisi 9 dengan 36 point dari 24 pertandingan. Sejauh 2021 ini mereka bahkan juga cuman 3x meraih kemenangan di Premier League.

Datanya kian jelek saja saat mengenal pertandingan ini jadi laga Liga Inggris ke-50 untuk Mourinho bersama Tottenham. Kalau menyaksikan hasil di 50 pertandingan awal mula bersama tim-tim yang dia asuh awalnya, prestasi Mourinho masih lebih bagus.

Di Tottenham, dia cuman mencapai 81 point dari 50 pertandingan pertamanya di liga, semakin jelek dari saat dia tangani Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, sampai Manchester United sekalinya.

Walau demikian, Mourinho selalu gak mencurigakan model latihnya sama sekalipun. Untuk pemilik tiga gelar Liga Inggris itu, caranya masih yang terhebat di dunia, dan masih patut diimplementasikan di Tottenham.

Tidak, tidak sangsi benar-benar,” kata Mourinho, dilansir oleh Sky Sports.

“Kadangkala sejumlah hasil yang digapai sebagai akibat dari beberapa hal di sepakbola. Langkah yang saya dan stafku aplikasikan masih yang terhebat di dunia,” sambungnya optimis.

Mourinho pun menyanggah Tottenham tengah mengenyam kritis. Untuknya, teamnya cuman tengah menempuh peridoe jelek saja.

Saya gak memahami dengan yang kamu sebutkan kritis. Kalaupun itu berarti rasa frustrasi dan rasa sedih di ruangan tukar, ya dapat dijelaskan demikian, karena tidak ada yang puas dengan hasil pertandingan ini,” kata Mourinho kembali.

“Saat team berhadapan bekerja keras di dalam lapangan sampai detik akhir buat mencapai hasil yang beda, itu bukan kritis. Kritis itu kalaupun team ini gak bertarung bersama untuk mencapai hasil lebih bagus.”

“Jadi ya saya gak dapat omong kritis, saya lebih sukai arti jejeran hasil jelek. Itu terang. Kami kalah kebanyakan,” terang eksekutif asal Portugal itu masalah memblenya Tottenham waktu terakhir ini.