
Setelah Tak Jadi Mentan, Mau ke Mana Pak Amran? – Bekas Menteri Pertanian (Mentan) periode 2014-2019, Andi Amran Sulaiman sah melepas jabatannya pada Syahrul Yasin Limpo (SYL). Sekarang, SYL memegang jadi Mentan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
“Saya pamit undur diri, pulang kampung, berbakti dari tepian,” kata pria kelahiran Sulawesi Selatan itu dalam upacara serah terima jabatan (sertijab), di kantor Kementan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).
Amran mengutarakan, selesai melepas jabatannya jadi Mentan, dia akan kembali jalankan beberapa upayanya yang menyebar di wilayan Indonesia dan luar negeri.
“Kelak sesudah tidak jadi Mentan kembali jadi entrepreneur. Di semua daerah Indonesia serta luar daerah Indonesia,” tutur Amran.
Sebaga info, Amran Sulaiman adalah lulusan S1, S2, S3 Pertanian Kampus Hasanuddin serta kerja jadi Pegawai PTPN XIV, Dosen Kampus Hasanuddin, Makassar, Direktur serta Founder Tiran Grup.
10 Perusahaan yang masuk dalam unit usaha Tiran Grup ialah seperti berikut: PT Tiran Indonesia (tambang emas), PT Tiran Sulawesi (perkebunan tebu serta sawit), PT Tiran Makassar (distributor Unilever), PT Tiran Bombana (emas, timah hitam), PT Tiran Mineral (tambang nikel), PT Amrul Nadin (SPBU percontohan Maros), CV Empos Tiran (produsen rodentisida), CV Profita Lestari (distributor pestisida), CV Empos (distributor Semen Tonasa), PT Bahteramas (pabrik gula di Konawe Selatan).
PT Tiran Grup bekerja bersama dengan perusahaan Timur Tengah akan membuat dua unit pabrik gula di Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara untuk menjawab kekurangan keperluan gula terutamanya di daerah lokasi Indonesia Timur yang sampai 240 ribu ton gula per tahun.
Sesaat potensi untuk memasok keperluan gula cuma berada di empat pabrik, yaitu Bone, Camming, Takalar serta Gorontalo.
Sedang potensi produksinya seputar 40 ribu ton, hingga masih kekurangan seputar 200 ribu ton untuk lokasi Timur Indonesia, mengakibatkan pemerintah mengimpor gula.